Tampilkan postingan dengan label Review. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Review. Tampilkan semua postingan

28 Jan 2023

Makna "Uang Bukan Segalanya, namun Segalanya Butuh Uang" Cukup Berlaku di DraKor Squid Game

Sembari menunggu drama korea Squid Game Season 2 yang dijadwalkan akan tayang pada akhir tahun 2023 atau 2024, maka di sini saya akan memposting tulisan review singkat Squid Game Season 1 yang telah saya tulis pada 3 Oktober 2021 kemarin. (Wkwkwk lama banget sampai 1 tahun lebih tersimpan di arsip).

Sumber gambar: https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/tren/read/2021/11/11/205000265/squid-game-bakal-dilanjutkan-ke-season-2-seperti-apa-gambarannya-


Bogor, 3 Oktober 2021:

Assalamualaiku
m. Alhamdulillah, setelah sekian purnama tak membuat postingan yang berkaitan dengan review film, akhirnya aku mengisi kegabutanku di malam minggu kemarin dengan maraton drakor yang sedang fenomenal ini. (Uda lama banget ga maraton. Sekalinya maraton, langsung pegel, linu, letih, lesu, lunglai). Oke. Langsung saja ke review dramanya ya.

Seperti kita ketahui, bahwa drakor Squid Game ini sangat menyita perhatian khalayak. Termasuk aku. Hingga menyempatkan diri untuk menulis sedikit review untuk drakor tersebut di blogku tercinta. Konon, Squid Game menempati urutan teratas di chart serial Netflix yang sering ditonton oleh penggemar bagian Amerika Serikat. Daebak!

Drakor Squid Game ini memiliki total episode berjumlah 9, yang di setiap episodenya menampilkan banyak plot twist tak terduga. Hingga di akhir episode pun dirasa masih memiliki cerita yang menggantung. Maka tak heran banyak netizen yang menginginkan sekuel Squid Game (Squid Game Season 2) harus segera diproduksi. Wkwk.

Sejak awal episode kita sudah diperlihatkan oleh sang tokoh utama yang memiliki kesengsaraan hidup serta gemar berjudi hingga cerai dengan istrinya. Dia sangat membutuhkan uang, karena telah terlilit banyak utang. Hingga suatu ketika ia mendapat undangan misterius untuk memainkan sebuah permainan yang imbalannya sebesar 45,6 juta won. (Disini tak kujelaskan secara detail bagaimana ia mendapatkan undangan tsb. Ntar dikira spoiler bgt wkwk). Nah, ternyata permainan yang wajib dimainkan oleh semua pemain ialah permainan kala mereka masih anak-anak. Beberapa permainan itu ialah: lampu merah - lampu hijau, gulali, tarik tambang, kelereng, cumi-cumi.

Ada banyak hal atau point penting yang saya simpulkan mengenai drakor ini, berikut diantaranya:

1. Jangan Meremehkan Suatu atau Banyak Hal
Ada adegan awal ketika permainan lampu merah, lampu hijau yang memperlihatkan pemain meremehkan permainan yang ada di depan mata. Salah satu pernyataan dari pemain "Apa? Bukannya ini permainan ketika kita masih anak-anak". Seakan menganggap permainan itu akan mudah dilakukan, namun tak disangka ternyata merenggut nyawa mereka jika mereka kalah.

Para pemain yang meremehkan pemain lainnya. Banyak sekali dari para pemain yang menganggap pemain lainnya adalah orang yang tak akan bisa memenangkan permainan. Hingga orang yang tak terduga-duga sebelumnya ternyata sangat berkuasa dan termasuk orang dibalik "proyek" Squid Game ini.

Intinya, "don't judge by the cover"

2. Segalanya Butuh Uang
Salah satu hal pokok dalam drakor ini ialah uang. Uang selalu disebutkan dan diperebutkan dari episode pertama sampai akhir. Hingga nyawa manusia nampak tak ada harganya.

Bahkan saat sudah berhubungan dengan uang, semua yang ada di sekitar kita seakan-akan menjadi musuh terbesar yang harus kita singkirkan demi memperoleh uang tersebut. 

3. Nyawa Orang Terlihat Sangat Tak Berharga di Mata Orang-Orang yang Berkuasa
Pada point ini cukup berlaku makna "uang bukan segalanya, namun segalanya butuh uang". Dalam drakor ini seakan menunjukkan dengan adanya uang, kalian bisa lakukan apa yang kalian mau. Termasuk investasi dengan nyawa manusia sekalipun. (Karena mungkin investasi pulau sudah sangat biasa bagi mereka. Heu). Sehingga, nyawa manusia (termasuk orang-orang yang rendah) sangat tidak ada harganya di depan orang yang berkuasa. (Gemesh banget, pen nyubit ginjalnya).

Sebenarnya kalau menghubungkan drakor ini dengan Hak Asasi Manusia (HAM) terlihat sangat melanggar ya, guis. Wkwk. Namun bagaimanapun juga itu hanya drakor. Jadi cukup dinikmati saja dan diambil hikmah setelah menontonnya. 
Continue reading Makna "Uang Bukan Segalanya, namun Segalanya Butuh Uang" Cukup Berlaku di DraKor Squid Game

29 Jun 2020

Review Karakteristik 2 Pemeran Utama 500 Days of Summer

500 Days of Summer adalah film genre romantis yang tidak ada habisnya untuk dibahas. Film ini dirilis tahun 2009. Dulu saya pernah menonton film ini pertama kali saat saya masih SMP. Dan jujur, saya enggak paham dengan alurnya. Karena memang kisah cinta yang diceritakan dalam film ini menceritakan alur percintaan orang dewasa. Hingga kini, saya penasaran dengan film tersebut. Jadilah saya menontonnya ulang. Hehe

Film 500 Days of Summer ini bercerita dengan alur yang maju mundur. Menceritakan tentang seorang perempuan bernama Summer yang menyukai kebebasan dan Tom seorang lelaki yang selalu mencari "orang yang tepat". Dari awal cuplikan film sudah dijelaskan bahwa mbak Summer ini hanya menyukai 2 hal dalam hidupnya, yang pertama rambut hitam panjangnya dan yang kedua dengan mudah memotong rambut hitam panjangnya tersebut. 

Sumber gambar : skrinsyut dari streaming film di http://213.166.69.166/500-days-of-summer-2009/play/?ep=2&sv=1 (hiks, maaf nontonnya bajakan).

Perkataan mbak Summer dalam cuplikan di atas menunjukkan bahwa mbak Summer ini karakter wanita yang tidak percaya akan cinta. Karena ia merasa masih memiliki jiwa muda serta berhak untuk bebas dan menjalani hubungan yang serius nanti saja.

Berbeda halnya dengan mas Tom. Ia memang tidak mengetahui makna cinta sebenarnya, namun saat melihat sosok Summer pertama kalinya ia sudah merasakan getaran di hatinya. Dan ia merasa memiliki kesamaan dengan Summer, salah satunya "sesama penyuka lagu dari Band Smith". 

Saya sangat mengingat perkataan dari adek Tom yang bernama Rachel yaitu :

Sumber gambar : www.pinterest.com

"Hanya karena dia menyukai hal-hal yang sama denganmu, bukan berarti dia adalah belahan jiwamu" - Rachel Hansen

Well, saat saya melihat sosok mas Tom ini berasa memiliki karakter yang sama dengan saya. (Aka. Mudah baper). Haha. Ya, karena mas Tom ini sedari dulu memang orang yang selalu sendiri (tanpa seorang wanita), sehingga saat melihat Summer memberikan feedback positif (kode) terhadapnya ia langsung meleleh, lagipula mas Tom juga sudah menaruh hati pada mbak Summer sedari awal. 

Memang cinta itu membodohkan. Sudah jelas mbak Summer mengatakan pada Tom bahwa ia tidak ingin menjalani hubungan yang serius. Hati saya ikut sedikit tertusuk pada cuplikan ini :

Sumber gambar : skrinsyut dari streaming film di http://213.166.69.166/500-days-of-summer-2009/play/?ep=2&sv=1 (hiks, maaf nontonnya bajakan).

Oke. Dari cuplikan tersebut jelas bahwa Tom meminta kejelasan hubungan, namun Summer hanya menjawab "who cares?". (Saya jadi geregetan. Udah lah mas, sama saya saja yuk.)

Saya tidak akan mengatakan bahwa mbak Summer sudah memanfaatkan mas Tom, ataupun mas Tom yang sudah dibodohi oleh mbak Summer. Namun menurut saya dari film itu menunjukkan bahwa mbak Summer ini sudah mengalami beberapa kegagalan cinta di masa lalunya, sehingga untuk saat ini ia belum yakin menjalani hubungan yang serius. Sebenarnya, dari tatapan mbak Summer kepada mas Tom ini mengindikasikan bahwa ia memiliki "ketertarikan" terhadap mas Tom. Namun ya namanya hanya tertarik mungkin beda arti dengan "cinta dan harus memiliki". (Karena cinta butuh perjuangan. Yiha)

Kalau bukan jodoh ya jangan dipaksakan. Film ini memang tidak happy ending, namun bisa membuat kita mempelajari cinta dengan happy. Hati saya bergetar sekaligus dalam hati berkata "benar juga ya.." saat cuplikan ini :


Di cuplikan ini juga nampak bahwa Tom tidak bisa memahami isi hati dan pikiran Summer. Dalam pikiran Tom menanyakan "bagaimana bisa seorang Summer yang tidak percaya dengan cinta namun sekarang sudah menjadi istri orang?". Sebenarnya bukan Summer yang tidak yakin dengan cinta, namun Tom lah yang tidak bisa membuat Summer yakin dengannya. Seperti perkataan Summer ini :

(Hati abang sakittt, neng..)

Oke. Jodoh memang saling memahami. Serta penuh keyakinan. Summer dan Tom memang saling mencintai, namun tidak saling memahami dan saling meyakini.
Continue reading Review Karakteristik 2 Pemeran Utama 500 Days of Summer

5 Jun 2020

Review Psikologis Para Karakter Utama The World of The Married

Assalamualaikum semuaa... kali ini aku mau mereview sedikit tentang keadaan psikologis karakter utama The World of The Married. Sejujurnya, aku bukan ahli dalam bidang psikologis, tetapi karena aku hoby menonton film membuatku memikirkan apa yang ada dalam benak para pemain di dalam film. Aku bukan termasuk orang yang mencintai drakor (drama korea), namun saat melihat drama ini di episode pertama dan banyak orang terutama masyarakat Indonesia yang melihatnya membuatku sedikit tertarik. Sebelumnya, drama ini diadaptasi dari serial drama BBC yang berjudul "Doctor Foster". Doctor Foster yang tayang pada tahun 2015 sendiri pun juga termasuk drama yang memiliki rating tinggi kala itu, sehingga tidak heran Mo Wan Il selaku sutradara TWOTM membuat adaptasi dari drama serial asal Inggris itu.


Menurut yang aku amati selama menonton dari episode 1 hingga 16, drama ini tidak sedikit mengandung unsur dewasa. Maka dari itu drama ini memiliki rating 19+. Tidak heran, karena topik yang diambil dalam drama ini ialah dunia tentang pernikahan. Entah itu suka, duka, kesetiaan, penghianatan, kekuasaan, cinta, kisah-kasih, kefanatikan hingga toxic relationship semua dibalut sangat apik dalam drama ini. 

Berikut beberapa keadaan psikologis para karakter utama TWOTM yang aku review sesuai dengan pandanganku (bila ada yang salah atau mau menambahkan tulis di kolom komen ya! ^^) :

1. Ji Sun Woo
Karakter Ji Sun Woo yang dimainkan oleh Kim He Aee (aktris senior di KorSel) sangat membuat para penonton berdecak kagum. Beliau sangat menjiwai karakter yang ada pada diri Ji Sun Woo. Menurut pandanganku, Ji Sun Woo mengalami traumatis pasca kecelakaan yang disengaja oleh Ibunya agar Ibu dan Ayahnya meninggal bersama saat mengalami kecelakaan mobil. Ya, Ibunya Ji Sun Woo menyadari suaminya telah berselingkuh, sehingga karena (mungkin) Ibunya memiliki karakter yang keras atau mudah syok saat mendengar kekecewaan, membuat Ibunya melakukan hal yang tragis agar ia mati bersama suaminya (ibarat cinta sehidup semati yang dipaksakan). Namun, karena Ibunya Ji Sun Woo tidak bisa berfikiran jernih kala itu membuat Ji Sun Woo yang masih remaja menjadi seorang yatim piatu mendadak. Ia harus kuat dan tegar hidup sendirian hingga akhirnya ia menemukan pendamping hidupnya yaitu Lee Tae Oh. Karena ia melihat dari kejadiaan tragis kedua orang tuanya itulah ia memiliki traumatis yang amat mendalam. Dan (mungkin) ia berharap suaminya kelak tidak menghianatinya hingga akhir hayatnya. Namun takdir berkata lain. Lee Tae Oh suami tercintanya menghianati rumah tangga mereka yang telah mereka bina selama 10 tahun. Awalnya aku menduga Ji Sun Woo akan memaafkan Lee Tae Oh dan mempertahankan pernikahan mereka. Ternyata sebaliknya. Menurutku Ji Sun Woo ini merasa ia wanita yang mandiri. Ibarat tanpa lelaki ia bisa hidup dengan kekayaannya. Bisa dikatakan ia sedikit egois dan sangat perfectionis, namun dengan kesuksesan dan sikap menyayangi suaminya ia mampu membiayai segala urusan rumah tangga bahkan memberikan modal membangun rumah produksi untuk suaminya. Dengan begitu selain menjadi Ibu ia juga tulang punggung keluarga. 
Saat Ji Sun Woo mengetahui perselingkuhan suaminya ia tidak segan-segan membuat suaminya jatuh hingga ke dasar jurang. Semua aset yang dimiliki suaminya diambil alih oleh Ji Sun Woo sendiri, karena (menurutku) Ji Sun Woo merasa Lee Tae Oh hanya numpang di hidupnya. Jadi, kesimpulannya buah jatuh tidak jauh dari pohonnya yang mengartikan bahwa gen sifat Ji Sun Woo sedikit menurun dari sifat Ibunya.

2. Lee Tae Oh
Nah yang kedua ini ialah Lee Tae Oh. Aku enggak terlalu mengenal siapa aktor pemain Lee Tae Oh. Jadi, lanjut saja ke karakter "Lee Tae Oh"nya ya. Menurutku, Lee Tae Oh adalah seorang lelaki yang fanatik dan stalker bila mencintai wanitanya. Seperti karakter Joe dalam drama serial Netflix "You", namun tingkatan yang lebih rendah (tidak sampai membunuh. Hiii ngeri). Buat yang penasaran serial "You" itu bergenre thriller yaitu tokoh utama (Joe) sangat fanatik dan stalker kepada wanitanya, bila ia merasa dihianati ia tidak segan-segan membunuh orang yang menghianatinya. Duh kejauhan sampai ke sana. Wkwk.
Oke. Lanjut. Jadi, Lee Tae Oh ini juga memiliki rasa kebimbangan akan wanita yang dicintainya. Ia mencintai Ji Sun Woo, tetapi juga menyayangi Yeo Da Kyung (selingkuhannya). Nah gimana tuh. Menurut artikel yang pernah aku baca, seorang lelaki bisa mencintai lebih dari satu wanita sekaligus (ya.. gimana ya.. kayaknya emang udah kodratnya gitu kali ya). Lalu, si Lee Tae Oh ini juga memiliki sifat bermuka dua. Di depan Yeo Da Kyung ia mengatakan bahwa pernikahannya layaknya topeng. Hiks. Namun, di depan Ji Sun Woo ia mengatakan Ji Sun Woo lah wanita satu-satunya yang ia cintai dalam hidupnya (aku gabisa diginiin bang -,-). Dan yang membuat aku kecewa saat part Ji Sun Woo memberi kesempatan Lee Tae Oh untuk mengaku, namun Lee Tae Oh mengurungkan niatnya. Padahal (mungkin) Ji Sun Woo akan memaafkannya apabila Lee Tae Oh berkata jujur.
Nah, sikap stalker yang dimiliki Lee Tae Oh ini terlihat saat ia kembali ke Gosan lalu ia menyuruh Park In Kyu untuk membuntuti Ji Sun Woo. Dan ia berniat membalas dendam kepada Ji Sun Woo. Menurutku, Pak Lee masih mencintai mantan istrinya itu. Antara cinta dan benci. Dapat dilihat juga dalam dramanya bahwa Lee Tae Oh tidak pernah menceraikan Ji Sun Woo, namun Ji Sun Woo lah yang menggugat cerai dan membuat Pak Lee jatuh sejatuh-jatuhnya. Akhirnya, Pak Lee pun menerima gugatannya kemudian ia hidup dengan Yeo Da Kyung (selingkuhannya).
(Keknya Pak Lee ini berniat memiliki 2 istri, namun kedua wanitanya jelas tidak mau dimadu. Duh berat).

3. Yeo Da Kyung
Ini dia karakter wanita yang membuat para cewek khususnya cewek Indonesia geram. Wkwk (Kasian Mbak So Hee. Sabar ya mbak-mbak Indo kan cuma akting). Menurutku Yeo Da Kyung ini memiliki sifat yang introvert. Dapat dilihat dari beberapa adegan dalam dramanya yang menampakkan bahwa ia seperti tidak memiliki beberapa teman, penyendiri, dan suka menyimpan sesuatu atau perasaannya dari orang lain. Padahal usianya yang masih 25 tahun harusnya memiliki pergaulan yang cerah, bebas dan terbuka layaknya anak muda. Karena sikapnya yang introvert dan tidak mudah bergaul kepada semua orang, membuatnya terjebak oleh mulut singanya Lee Tae Oh. (Sebenarnya aku merasa kasihan, tapi disisi lain...). 
Selain itu, Yeo Da Kyung ini pecinta seni, (mungkin) melihat Lee Tae Oh ialah sutradara film dan pastinya juga menyukai seni jelas mereka bakal nyambung. Hingga akhirnya, mereka melakukan hubungan terlarang. Huhuhu. 
Yeo Da Kyung memang mengerti bahwa kekasihnya sudah beristri, namun karena hubungan yang mereka bina sudah selama 2 tahun bila melepasnya pasti akan sulit. Padahal di episode keberapa ya (duh lupa) itu Mbak Da Kyung sudah memutuskan hubungannya dengan Pak Lee, karena Mbak Da Kyung sadar bahwa apa yang diperbuatnya itu salah. (Naluri Mbak Da Kyung baik juga ya).

Berandai-andai :
Jika, Bu Ji tidak keras kepala dan bisa mencerna dengan bersih isi kepalanya serta tidak gegabah menceraikan suaminya, mungkin beliau dan suaminya akan tetap bertahan hingga sekarang. Dan Yeo Da Kyung akan bernasib menyedihkan, karena ia sadar bahwa siapalah dia. Namun, takdir berkata lain. Dan kalian bisa lihat sendiri kan bagaimana nasib para karakter dalam drama. Namanya juga drama, pasti dibumbui ketegangan, dan kedramaan agar laku dipasaran.

Sekian review dariku. Wassalamualaikum Wr. Wb..

Aku beri peringkat 8/10 untuk drama TWOTM. Sarangheooo~ 
Continue reading Review Psikologis Para Karakter Utama The World of The Married