24 Jun 2020

Terima Kasih Wahid Hasyim dan Segala Kenangannya

Terima kasih tempat terindah yang pernah ada dalam hidupku..

sumber gambar : kolasepesantren.blogspot.com

Cerita ini bermula saat aku pertama kali masuk pondok pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta. Saat itu karena aku ditolak UGM akhirnya aku galau segalau-galaunya. Padahal waktu pendaftaran UGM udah sambil nyari-nyari info kos sekitar dekat UGM (udah pede gile. Wkwk). Saat mendapat pengumuman penolakan, akhirnya aku berasa putus asa. Hingga akhirnya aku memilih kuliah dan mondok. Entah saat itu artikel apa yang membuat aku mengetahui bahwa "ternyata bisa ya, kuliah sambil mondok". Akhirnya aku searching di gugel ponpes yang menerima santri sambil kuliah di Jogja. Alhamdulillah, ketemu deh Wahid Hasyim. Saat aku baca nama ponpes tersebut hatiku sudah berasa "klik". Mungkin ini kali ya yang namanya jodoh. Akhirnya aku mulai mendaftar di ponpes tersebut. Saat melakukan proses pendaftaran, aku nanya ni sama mas pengurusnya (aku lupa namanya pak siapa. Beliau sering mengabdi di MTS. Hehe). Dengan santainya aku nanya "Mas, di sini boleh bawa hape dan laptop?" Beliau menjawab dengan malu-malu "Iya boleh mbak.." (dalam hati kuberpikir andai di sini tidak diperbolehkan membawa barang elektronik, sepertinya aku tidak jadi mondok. Wkwk). Setelah proses pendaftaran aku lupa waktu itu pengumumannya dikabarkan melalui sms kalau tidak salah. Dan alhamdulillah aku keterima. Dalam hati langsung senang dan bangga. Wkwk.

Saat pertama kali menjadi santri selama aku hidup, aura-aura kemalaikatanku pun muncul. Berasa jadi wanita tersholeh di dunia. Bertambah malu-malu saat mengobrol dengan lawan jenis, namun tak kusangka ternyata mondok di sini tetap bisa jadi santri gaul. Tetap bisa ngobrol dengan lawan jenis (walaupun masih banyak batasan-batasannya ya). Mungkin karena di sini tidak salaf banget, jadi berasa lebih netral. Hingga akhirnya perlahan aku menunjukkan kembali sifat keaslian pada diriku di negeri Wahid Hasyim. Hehe.

Selang beberapa hari, minggu, bulan hingga tahun di Wahid Hasyim banyak sekali hal positif yang telah aku dapatkan. Sifat kepekaan terhadap sekitar. Cepat, tanggap, dan lugas dalam mengambil segala keputusan. Kata Bapak K.H Jalal di pondok ini itu seperti miniatur kehidupan. Dan berasa banget saat udah di dunia luar. Banyak hal yang telah diajarkan dari ponpes Wahid Hasyim yang berguna banget di kehidupan yang sesungguhnya. Jujur, dulu aku sempat berasa down dan menyerah di tengah jalan. Berasa aku enggak sanggup dan ingin mengakhiri dunia kepesantrenan, karena tergoda dengan keduniawian (berasa kangen sama dunia sebelum aku mondok), namun hal itu dibantah oleh Ibuku. Beliau mengatakan "Kamu yang sudah memutuskan. Harusnya kamu yang bertanggung jawab". Akhirnya mau tidak mau, aku harus melaluinya. 

Hingga kini, aku benar-benar berpisah dengan Wahid Hasyim, karena aku sudah menyelesaikan studi kuliahku dan insyaallah akan bekerja. Dan saat pamitan boyong dengan Ibunda, Bapak, serta teman-teman berasa hati ini seperti kehilangan. Wahid Hasyim sudah memberiku banyak hal serta energi positif hingga aku seperti sekarang ini. Aku tidak habis pikir bila saat itu aku gegabah mengambil keputusan pergi dari Wahid Hasyim serta memulai kehidupan duniawiku seperti saat aku sebelum mondok, mungkin hati ini tidak seperti sekarang. Bisa jadi Allah tidak suka.
Akan tetapi, perpisahan sekarang ini bukan perpisahan karena aku ingin lepas dari Wahid Hasyim, namun karena kondisi yang membuat aku memang harus melakukan tanggung jawabku sebagai generasi muslim penerus bangsa untuk meniti karir di masa depan. 

Terima kasih Wahid Hasyim..
Terima kasih Bapak dan Ibunda yang senantiasa membimbingku selama 3 tahun di ponpes Wahid Hasyim..
Serta,
Terima kasih teman-teman, mbak-mbak asrama halimah yang sudah memberiku warna dalam suka maupun duka di pondok pesantren tersayang kita.
Oya, satu lagi..
Terima kasih kantin Wahid Hasyim (dari sesama teman pengurus hingga para pegawai kantin) yang sudah mengajarkanku berbagai masakan cita rasa khas Wahid Hasyim..

Mudah-mudahan kami selalu senantiasa diberi kesehatan oleh Allah SWT dan dijauhkan dari segala keburukan. Alfaatihah..

0 komentar:

Posting Komentar