30 Jun 2020

Perubahan Nama

Di kehidupan yang fana ini pasti semuanya telah mengalami perubahan. Salah satunya perubahan nama. Saya akan membahas perubahan nama ini mengenai saya ya. Dulu saat saya memulai pertama kali bergabung di platform blogger (saat saya masih kelas 2 SMP, sekitar tahun 2012) nama pada blog saya ialah "Nuroel's Collections". Saya ingat betul celetuk dari salah satu teman SMP saya begini "Nuroel's Collections koyok bakul olshop wae" ("Nuroel's Collections kayak jualan olshop saja"). Karena saya orangnya baperan, akhirnya saya ganti nama blog saya menjadi "Nuroel's Notes" saat itu juga.

Saat nama blog saya "Nuroel's Notes" saya merasa kurang greget sebenarnya, tapi ya apa boleh buat. Nama saya juga memang begitu. Sebenarnya bukan Nuroel, melainkan Nurul. Agar lebih unik saya ganti huruf "U" menjadi "OE". Sebenarnya itu bukan ide saya sih, namun ide kakak saya (karena nama kita sama).

Setelah saya mengalami banyak perubahan, beberapa diantaranya perubahan sikap, mental, jati diri, khususnya nama (baca : tentangku), alhasil saya mulai mempatenkan nama blog saya dari "Nuroel's Notes" menjadi "Rachelia's Notes". Serta nama pena saya yang bermula "Nuroel Rachma" menjadi "Rachelia Maryam".

Saya memang orang yang kurang bahkan tidak kreatif. Nama saya (baca : Rachel) saja didapat dari celotehan yang dibuat teman-teman saya di pondok. Saya akan sangat berterima kasih pada mereka yang telah membuat nama lahir saya menjadi lebih indah. Apabila saya anak menteri, atau anak dari kepala dukcapil, mungkin saya akan mengganti nama di KTP atau KK (Kartu Keluarga) saya menjadi Rachelia Maryam. Namun, ya karena saya orangnya malas ribet dan pasrah, yasudah biarkan nama Rachelia Maryam menjadi nama yang akan dikenang teman pondok sekaligus nama pena atau nama panggung saya (semisal besok saya jadi penulis atau artis) yang akan saya pakai di muka umum nantinya.

Lagipula, keren juga bila memiliki nama pena sendiri. Semisal saya bisa bikin konten menggunakan nama pena, para keluarga, teman, dan saudara saya pasti tidak banyak mengerti (kecuali teman pondok). Tapi kalau hanya diketahui teman pondok menurut saya tidak masalah. Toh kesibukan mereka pasti ya cuma ngaji dan ibadah. Jarang banget atau bahkan enggak akan pernah baca konten atau tulisan saya. Jadi ya saya berasa enggak ngaruh atau enggak akan malu pada teman pondok saya, semisal saya menulis konten (yang dimuat di media terkenal #ngayaldulu) menggunakan nama pena saya.

Sekian dan terima kasih (khususnya teman pondok saya yang telah memberikan pemikiran kreatifnya untuk menciptakan nama saya menjadi lebih indah).

0 komentar:

Posting Komentar