30 Jul 2020

Perjalanan Cerita Hingga Tahap "Training Call Center BukaLapak"

Assalamualaikum wr wb.. halo semuanya! Sudah cukup lama saya tidak menulis beberapa curahan hati saya pada blog tercinta saya ini. Hehehe.


Saat menuliskan judul pada sesi curhatan ini saya sempat berfikir "Kok bisa ya saya melamar kerja jadi call center? Padahal saya lulusan D3 Akuntansi". Baik, setelah saya pikir lebih dalam-dalam lagi, saya memang sudah mencoba apply di beberapa perusahaan yang membutuhkan jasa akuntan. Bahkan saya juga apply di Kantor Akuntan Publik, namun apa daya mungkin rejeki saya tidak disitu jadinya saya nyasar deh jadi calon tim Customer Service BukaLapak. 

Aneh memang jalan hidup saya. Dulu SMPnya dianggap jago matematika satu kelas, hingga bercita-cita ingin menjadi dosen matematika. Lalu, SMAnya masuk jurusan IPA, namun jadi bodoh matematika, hingga beralih memiliki cita-cita ingin menempuh pendidikan pada jurusan Teknologi Pangan Pertanian atau Peternakan di kampus UGM. Eh jebulnya, nyasar kuliah di AA YKPN jurusan D3 Akuntansi. Saat nyari kerja ya pengennya jadi orang yang ahlul Akuntansi. Eh, malah nyasar lagi nih kerjanya jadi calon Call Center E-Commerce. Hahaha. (Di sini saya menuliskan calon dikarenakan saya masih menjadi trainee ya gais. Jadi masih belum ttd kontrak).

Baik, saya lanjutkan lagi cerita saya ya...

Di sini bila saya bekerja, saya termasuk pada pegawai/karyawan PT. Vads Indonesia yang ada di Yogyakarta. PT. Vads ini adalah perusahaan penyedia layanan layaknya Call Center. Nah, E-Commerce BukaLapak ini termasuk klien pada PT. Vads itu sendiri. 

Saat saya mencoba apply dan mengirimkan email di PT. Vads Indonesia, alhamdulillah saya menerima pesan via whatsapp 3 hari setelahnya bahwa saya diundang untuk menjalani proses interview dan psikotes. Disitu rasanya berasa seperti mendapat surat cinta dari doi. Hehe. 

Nah, saat tahap pertama saya datang di kantor ada sekitar 30 orang yang akan menjalani interview dan psikotes. Pada hari itu saya dan kelompok saya merasa sangat beruntung karena tidak ada proses interview tatap muka, padahal di kelompok lain ada lo interview tatap muka dengan HRD. Haha.  

Psikotes yang diujikan juga lumayan rumit. Diantaranya ada psikotes tahap awal, dimana ada 5 orang (kalau ga salah) yang gugur saat itu. Lalu lanjut psikotes tahap kedua hingga psikotes tahap gambar menggambar. Di sini kita disuruh untuk menggambar pohon, orang hingga tes menggambar wartegg (bisa dilihat di web ini untuk pengertian wartegg itu sendiri). Setelah proses tahap psikotes hari itu usai, pihak penyeleksi mengumumkan bahwa pengumuman kelulusan akan diumumkan 2 hari setelahnya melalui pesan whatsapp.

Setelah 2 hari menunggu, alhamdulillah saya lolos tahap psikotes dan diwajibkan untuk datang keesokan harinya untuk melakukan tahap FGD (Forum Group Discussion). Kalau tidak salah dari tahap psikotes hingga FGD hanya sekitar 10 dari 30 orang untuk lanjut, dikarenakan saat FGD saya tidak banyak menemukan wajah teman-teman saya yang saat itu bertemu di tahap psikotes. Jadi, saat FGD ini ternyata berasal dari beberapa kelompok lain yang saat itu menjalani seleksi tes psikotes di hari yang lain juga.

Saat tahap FGD ini seperti presentasi pada umumnya. Nah, mulai tahap ini saya merasa minder, dikarenakan banyak yang nampak pintar dan baik dalam melakukan tahap presentasi. Huhuhu. 

Setelah tahap FGD, ada sekitar 3 atau 5 orang yang gugur, sehingga tidak bisa lanjut pada tahap training. Dan alhamdulillahnya lagi, saya lolos di tahap ini. Hehehe.

Setelah semua tahap terlampaui barulah kami semua yang lolos masuk satu grup yaitu "BL Batch 21" untuk melanjutkan proses tahap training selama 15 hari lamanya. Training dilaksanakan dari tanggal 10 Juli hingga 30 Juli 2020 yang harusnya dilaksanakan pada bulan Juni, namun tertunda dikarenakan adanya covid-19. Yaa.. taulah yaa..😌

Btw, hari ini adalah hari terakhir pada tahap training. Saya hanya berharap semoga diberikan yang terbaik oleh Allah. Aamiin aamiin YRA..

Bonus Foto Bersama saat training hari terakhir :

0 komentar:

Posting Komentar