Peluang atau Cita-cita?

     Jujur, dua kata itu selalu terbayang-bayang di otak saya. Entah sampai kapan berhenti. Kata itu terus menghantui. Semua orang mengidam-ngidamkan peluang yang bisa saja mereka dapat, tetapi disisi lain, mereka juga pasti mengidam-ngidamkan cita-cita. Menurut saya,
cita-cita dapat diartikan sebagai keinginan seseorang, entah itu dapat peluang atau tidak untuk mendapatkannya, yang jelas bila tercapai, seseorang itu akan sangat bahagia dan menganggap bahwa ia telah mencapai puncak tiang dalam hidupnya, sebaliknya peluang dapat diartikan sebagai keinginan seseorang yang belum tentu ada hubungannya dengan cita-cita. Apabila seseorang mendapat peluang, dan "itu" benar-benar jelas didepan mata yang akan membuat masa depan seseorang terpercaya, mungkin seseorang itu akan memilih peluang, daripada cita-cita yang belum tentu akan ia dapatkan esoknya. Jadi, kesimpulan secara logika dan manusiawi, apabila ada salah seorang mengalami hal tersebut diatas, jelaslah menurut pendapat saya orang itu 80% lebih memilih peluang, sisanya cita-cita, tetapi belum tentu juga seperti itu. Tergantung kepada kegigihan seseorang tersebut atas cita-citanya. 

     Kenyataannya hal tersebut terjadi pada saya. Saya pernah bertanya kepada salah seorang teman saya. Dia jawab dengan mantap, ia akan memilih peluang. Jawaban itu membuat saya semakin kebingungan. Saya merasa saya masih menjadi ABG labil, masih bingung apa yang akan saya ambil, dan selalu tergantung kepada keputusan orang lain. "Peluang itu", benar-benar insyaallah dapat menjamin kehidupan saya dimasa mendatang dan peluang tidak terjadi dua kali. Saya merasa peluang itu adalah kesempatan saya yang akan saya ambil atau tidak, tetapi saya masih bingung untuk mengambilnya, karena saya juga masih berharap atas cita-cita saya.

     Bila disuruh mengambil keputusan memilih antara keduanya, saat ini saya memberi nilai kedua kata itu imbang. Setengah persen. Dipikir-pikir, saya juga masih remaja SMA kelas 1, toh belum terlalu berat bila dipikirkan sekarang. Yang jelas saya hanya berharap yang terbaik buat saya, masa depan saya. Saya yakin, Allah sudah merencanakan yang terbaik. InsyaAllah, setiap langkah yang saya ambil nantinya, diridhoi oleh-Nya. Amin

Lalu, bagaimana dengan anda? PELUANG atau CITA-CITA?