16 Okt 2013

Ibu Jari yang Malang

Ada seseorang yang memiliki jari kaki. Kaki kanan dan kaki kiri masing-masing memiliki 5 jari. Diantaranya, ibu jari (yang paling besar), telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking. Suatu hari, seseorang yang tak lain pemilik jari kaki tersebut, diberitahukan oleh teman-temannya, bahwa ia harus datang kesuatu even yaitu suminar, entah apa namanya aku kurang tahu -_-.
Disaat ia bersiap-siap berangkat ke even tersebut, ia memutuskan untuk mengenakan kaos kaki. Ia memang sering mengenakan kaos kaki, mungkin dengan kaos kakinya, ia terasa nyaman. Mungkin. Akan tetapi, terlihat sang ibu jari menangis. Mengapa? Ada apa dengan sang ibu jari?. Oh, ternyata kaos kaki itulah penyebabnya. Seseorang tersebut  mengenakan kaos kaki yang jenisnya berbeda dengan biasanya. Bisa disebut new style. Kaos kaki new style tersebut wujudnya memisahkan sang ibu jari dengan keempat anaknya (telunjuk, jari tengah, jari manis, kelingking). entah mengapa semua orang lebih nyaman mengenakan kaos kaki new style tersebut. Apa mereka tidak kasihan dengan sang ibu jari yang menangis kesepian? Semua orang memang tidak memiliki perasaan.
"Huhuhu, jahat sekali dia memakai kaos kaki ini. Apakah ia tidak kasihan dengan diriku? Oh, ia begitu kejam. Bagaimana perasaannya bila seorang ibu dipisahkan dari anak-anaknya, bahkan memiliki empat anak sepertiku? Aku berharap suatu saat ia mengalaminya," sedih sang ibu jari.
seseorang itu mengetahui akan kesedihan sang ibu jari, akan tetapi ia berpura-pura tak mengetahuinya.
"Oh, bundaaa...!!! Berapa lama, kita terpisah seperti ini?" rengek keempat anaknya.
"Bunda tak tahu nak," jawab sang ibu jari meneteskan air matanya.
Sudah sekitar lima jam, ia berada di even tersebut. Ia memustuskan untuk pulang. Dengan begitu capeknya, ia pun melepas kaos kakinya dan merebahkan tubuhnya. Ia begitu sangat lelah. Ibunya yang melihatnya begitu lelah, membuatkan secangkir teh untuknya,
"Makasih bu," ucapnya.
"Iya, sama-sama nak," jawab Ibunya tersenyum.
Ibu jari dan anak-anaknya begitu bahagia. Karena, mereka kembali bersama.
sang Ibu dari pemilik jari kaki itu, memendam suatu penyakit, yaitu kanker hati. Sang Ibu memilih tidak menceritakan kepada anaknya, karena ia tak ingin anaknya terbebani.
Setahun kemudian, Ibu itu meninggal dunia. Betapa sedih sang anak mengetahuinya. Sang anak pemilik jari kaki tersebut, mengingat akan kata-kata sang ibu jari bahwa "Bagaimana persaannya bila seorang ibu dipisahkan oleh anaknya?" oh, ia begitu terpukul dan ia meminta maaf kepada sang ibu jari berulang kali. Sang ibu jaripun memaafkannya. 

*Cerita tersebut begitu absurb, tetapi makasih telah membacanya :3

2 komentar: